Senin, 23 Juli 2018

sejarah desa sudimampir









 Beratus-ratus tahun lalu, nama Desa Pemulutan yang kini telah berkembang menjadi sebuah Kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir (OI) bernama Sudi Mampir. Nama Pemulutan yang kini melekat, diyakini berasal dari sejarah mistis seorang muyang di kawasan tersebut yang menangkap buaya dengan menggunakan getah (molot,red) pohon pulai.  Cerita ini bukanlah legenda ataupun mitos, sangat diyakini masyarakat Pemulutan. Pasalnya, keturunan muyang tersebut, adalah orang-orang yang kini dikenal masyarakat sebagai pawang buaya. Bagaimana ceritanya? 

Menempuh perjalanan ke Desa Pemulutan cukup jauh. Dari jalan raya, Palembang-Indralaya, koran ini harus masuk hingga 7 km masuk ke dalam. Di desa Pemulutan sendiri, beberapa masyarakat yang sempat dibincangi koran ini menyakini asal usul nama Pamulutan berasal dari salah seorang muyang di daerah mereka yang dulu pernah “molot” buaya.

 Meski mengetahui banyak cerita seputar puyang tersebut,masyarakat tampaknya enggan bicara lebih lanjut. Karena keturunan langsung dari puyang tersebut menurut mereka hingga kini masih ada. Salah satunya Abdul Hamid (77), warga Desa Pemulutan Ilir.

Abdul Hamid sendiri, dikenal masyarakat luas sebagai pawang buaya. Sejak puluhan tahun lalu, masyarakat luas telah meminta jasa Abdul Hamid untuk mengatasi permasalahan buaya-buaya yang kerap mengganggu masyarakat.

Kesaktian Satu Dari Tujuh Bubungan

Meski telah berkepala tujuh, sosok Abdulah Hamid ternyata masih gagah. Giginya yang sudah banyak tanggal karena dimakan usia, tak membuat pria yang kepalanya sudah dipenuhi uban ini sulit bicara. Ditemui di kediamannya Kamis (30/8) lalu, Hamid menceritakan, sekitar 800 tahun lalu, di desa Pamulutan terdapat tujuh bubungan (rumah,red) dianugerahi Allah SWT kesaktian. Kala itu, nama Desa mereka adalah Sudi Mampir. kemudian kecamatan pemulutan membentuk suatu marga pemulutan dimana desa sudimampir dikenal dengan nama desa muara kamal dimana di dalam kecamatan pemulutan tersebut terdapat desa kamal dimana sebelum memasuki desa tersebut harus melauidesa sudimampir. sehingga desa sudimampir akrab dipanggil muara kamal dan di ketuai oleh pesirah pada masa itu. pada tahun 1974 terjadi pemekaran muara kamal yaitu terbentuklah desa baru yang bernama penyandingan dan desa sudimampir yaitu desa kami .

sejarah desa sudimampir

  Beratus-ratus tahun lalu, nama Desa Pemulutan yang kini telah berkembang menjadi sebuah Kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir (OI) be...